Denyut nadi dan roda kehidupan Indonesia perlahan bergerak di tahun 2022 ini. Tak terasa dua tahun berlalu sejak pandemi covid-19 menghantam seluruh aspek sosial dan bisnis. Meski belum sepenuhnya pulih, namun salah satu parameter berupa meningkatnya frekuensi perjalanan (domestik dan internasional) menjadi sinyal cerah. Parameter ini pula yang membuat berbagai acara tatap muka dapat diselenggarakan kembali, meski tetap dengan format hybrid. Tidak hanya dikarenakan keterbatasan mobilisasi, namun juga format kombinasi online-offline menjadi model baru.
Format ini pula yang diadopsi dalam penyelenggaraan GRC Summit 2022 pada 25-26 Agustus 2022 yang bertempat di Royal Ambarukmo, Yogyakarta. Hybrid event ini merupakan acara tahunan di mana para praktisi, akademisi, regulator dan pemerhati governansi, manajemen risiko, dan kepatuhan (GRK) berkumpul untuk bersilaturahim, berbagi dan bertukar informasi perihal perkembangan terbaru dalam ranah GRK. Tak kurang dari 500 peserta dari Indonesia dan manca negara mengikuti perhelatan selama dua hari yang meliputi seminar, diskusi panel, pemberian penghargaan lifetime achievement, dan master class.
Tema GRC Summit 2022 berjudul “Sailing In The Multiverse of Uncertainty” menjadi tajuk utama. Tak salah tema ini dipilih, sebagaimana yang digarisbawahi keynote speaker, Lee Dittmar, Presiden Business Solution, Inc., praktisi asal Amerika Serikat dan mantan partner Deloitte yang telah menggeluti bidang GRK selama lebih dari 20 tahun. Ketidakpastian kali ini datang dari aspek yang beragam, seperti tidak stabilnya politik, pandemi, era digital, dan masih banyak lagi. Ketidakpastian meningkatkan risiko organisasi dalam mewujudkan keberlangsungan organisasi dan kemampuannya dalam menciptakan nilai.
Dr. Antonius Alijoyo, selaku Principal Center for Risk Management and Sustainability (CRMS) dan Steering Committee GRC Summit 2022 yang juga penggagas dan motivator utama terselenggaranya GRC Summit sejak 2019, menyambut dengan gembira hadirnya seluruh peserta. Dalam ucapan sambutannya, Dr. Antonius Alijoyo secara khusus mengekspresikan kegembiraannya dengan hadirnya banyak generasi muda yang antusias menekuni GRK. Dalam pengamatannya, baik di manca negara terutama di Indonesia, generasi muda menjadi motor utama penggerak berdirinya GRK. Meski demikian Indonesia masih punya banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan untuk menjadi bangsa dan negara yang besar. Generasi muda akan memimpin Indonesia, khususnya dalam khasanah GRK.
Satu acara utama, dan sudah dilangsungkan sejak 2019, adalah pemberian penghargaan lifetime achievement bagi para tokoh nasional yang dipandang berjasa dalam memajukan GRK. Sambutan penghargaan GRC Lifetime Achievement Award 2022 disampaikan oleh Sophia I. Wattimena (Ketua Dewan Audit, Otoritas Jasa Keuangan). Tahun ini penghargaan diberikan kepada (alm) Prof. Dr. A.B. Susanto (pendiri Jakarta Consulting Group) dan Hotbonar Sinaga (pemerhati asuransi, mantan Direktur Utama PT Jamsostek, dan mantan Ketua Dewan Asuransi Indonesia).
Dalam presentasinya, Lee Dittmar mengingatkan peserta untuk membangun GRK terintegrasi yang efektif, dan mengeksplorasi perkembangan ilmu dan penerapan terbaru. Keynote speaker lainnya, Kunjung Masehat (Ketua Badan Nasional Sertifikasi Profesi/ BNSP), menyampaikan pentingnya membangun kompetensi dalam menerapkan dan mengimplementasikan GRK. Pembahasan dilengkapi dengan diskusi panel bersama para praktisi, yang terdiri dari Rivan Purwantono (Presiden Direktur, PT Jasa Raharja), Dr. Adi Budiarso (Kepala Pusat Kebijakan Sektor Keuangan, Kementerian Keuangan Republik Indonesia), Hendro Kusumo (Deputy Badan Standardisasi Nasional/ BSN), Sinthya Roesly (Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko, PT PLN (Persero)), dan Dr. Arief Tri Hardiyanto (Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pengawasan, Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan/ BPKP). Para keynote speaker, panelis dan penerima lifetime achievement didampingi oleh host dan moderator yang terdiri dari Surjorimba Suroto (Kepala GRM, PT Jakarta Propertindo (Perseroda)), Charles Vorst (Ketua IRMAPA), Ivan Irawan (Senior Advisor, PT Transportasi Gas Indonesia), Fadjar Proboseno (CEO Risk Resolution), dan Alphieza Syam (Kepala Riset dan Konsultansi, PPM Manajemen).
Respon positif peserta atas penyelenggaraan GRC Summit 2022 dapat terlihat dari tingginya animo selama dua hari, baik hadir fisik maupun secara virtual. Seorang peserta, Aditya Rahman, juga menyampaikan ekspresinya. Vice President Internal Audit, PT Jakarta Industrial Estate Pulogadung, ini secara khusus mengambil banyak ilmu dari Lee Dittmar. “Semoga dalam penyelenggaraan tahun depan (2023) dapat menyoroti cyber crime risk dan ketidakpastian dari teknologi informasi,” tambahnya. Peserta lain, Dr. Ratna Januarita, S.H., LL.M., M.H., Wakil Rektor IV Universitas Islam Bandung, mengagumi perjuangan para penerima lifetime achievement yang penuh komitmen dan konsisten terhadap pengembangan GRK. Secara khusus beliau juga menyoroti pentingnya penerapan GRK dibarengi voluntary driven (kultur dan kepemimpinan yang baik dan kuat) yang tidak hanya menciptakan nilai, namun juga mampu menjaga nilai. “Membangun budaya GRC dalam organisasi merupakan topik menarik untuk GRC Summit 2023,” tambahnya.
GRC Summit 2022 berlanjut di hari ke-dua dengan sesi master class di mana narasumber utama, Lee Dittmar, memberikan penjabaran yang lebih terinci atas materi sehari sebelumnya. Peserta diajak untuk menggali lebih dalam pelbagai ketidakpastian, yang sebagian didorong oleh pesatnya perkembangan teknologi, agar mampu untuk menyiapkan diri, serta melakukan langkah-langkah konkret dan tepat sasaran untuk memastikan tercapainya tujuan organisasi.
Sampai jumpa di GRC Summit 2023!
Leave A Comment