GRC City – The Five Minutes Reading Approach
PEMAHAMAN MAKNA DAN ESENSI KEBIJAKAN GRC
oleh Subramaniam Anbanathan – Anggota Bidang Pengembangan, Asosiasi GRC Indonesia
Kata “makna” pada kebijakan berorientasi pada arti penting dari kata” kebijakan” itu sendiri. Sementara kata “esensi” pada kebijakan adalah hakikat atau hal pokok apa yang berkenaan dengan kebijakan. Atas dasar pertimbangan tersebut, maka kata “kebijakan” dapat dielaborasi melalui penetapan definisi kebijakan yang mempertimbangkan asal usul (etimologi) dan makna (semantik) dari kata tersebut. Pernyataan ini dapat ditinjau dengan mereviu beberapa definisi dari Kebijakan yang dapat dilihat di Tabel 01 berikut ini:
No | Penulis | Definisi | Makna | Esensi |
1 | Akakpo et al., (2019) | Kebijakan adalah komitmen untuk meningkatkan fleksibilitas dalam mengakses kemampuan unik | Komitmen | Meningkatkan fleksibilitas |
2 | Arnold, (2020) | Kebijakan adalah upaya komprehensif yang secara formal diprakarsai dan diungkapkan oleh pembuat kebijakan untuk merealisasikan tujuan tertentu | Upaya formal | Merealisasikan tujuan |
3 | Chang & Andreoni, (2020) | Kebijakan merupakan pendekatan terintegrasi untuk memberikan jaminan yang memadai untuk menciptakan dan menangkap nilai | Pendekatan terintegrasi | Memberikan jaminan yang memadai |
4 | Shamout et al., (2021) | Kebijakan adalah ekspresi formal dari sebuah organisasi yang berkaitan dengan niat dan arahan untuk memastikan keberlanjutan dan ketahanannya | Ekspresi formal | Mengungkap niat dan arahan |
5 | Kano & Hayashi, (2021 | Kebijakan adalah pendekatan berbasis pengetahuan ilmiah untuk mengawal proses pengambilan keputusan yang andal | Pendekatan berbasis ilmiah | Mengawal pengambilan keputusan |
Tabel 01: Uraian Definisi, Makna dan Esensi dari Kata Kebijakan
Dari kelima definisi kebijakan yang diungkapkan oleh para ahli yang berbeda, ditemukan bahwa kata kebijakan sendiri memiliki beberapa makna dan esensi yang satu dengan lainnya memiliki keterkaitan. Hal ini perlu menjadi perhatian agar penggunaan kata kebijakan memiliki makna dan esensi yang dapat memperluas wawasan untuk mengelolanya, yakni melalui manajemen kebijakan. Lingkup pemahaman terhadap “makna kebijakan” dapat ditinjau mulai dari ekspresi dan upaya formal, pendekatan ilmiah dan terintegrasi yang pada gilirannya dapat mewujudkan komitmen untuk memenuhi dan merealisasikan kebijakan tersebut. Dari perspektif “esensi kebijakan”, maka terlihat jelas bahwa kebijakan memiliki peran dan fungsi yang dapat ditinjau mulai dari perspektif penetapan niat dan arahan untuk merealisasikan tujuan melalui peningkatan fleksibilitas dan pemberian jaminan yang memadai dalam pengambilan keputusan.
Saat kata “kebijakan” disandingkan dengan GRC (Governance, Risk, and Compliance), maka makna dan esensi kebijakan GRC dapat dielaborasi dari berbagai sudut pandang, pemahaman, wawasan dan pengetahuan yang telah dimiliki. Kebijakan GRC perlu mempertimbangkan dinamika lingkup dan konteks yang menjadi makna dan esensi terhadap GRC secara terstruktur dan komprehensif. Uraiannya adalah sebagai berikut:
- Makna GRC diungkap OCEG-Red Book V3 sebagai sekumpulan kapabilitas yang memiliki esensi terintegrasi dalam merealisasikan kinerja berprinsip (principled performance).
- Esensi GRC berorientasi padaupaya untuk merealisasikan keandalan kinerja, optimalisasi pengelolaan ketidakpastian dan pada saat yang sama berintegritas dalam membuat dan merealisasikan keputusan.
Guna merealisasikan kebijakan GRC yang terpadu, maka penyusunan kebijakannya perlu mempertimbangkan lingkup dan konteks dari setiap elemen penyusun utamanya. Hasil kajian terkait model konseptual GRC (Vicente & da Silva, 2011) menunjukkan bahwa, penetapan kebijakan GRC perlu mempertimbangkan (1) akuntabilitas dan peran, (2) strategi, (3) kode perilaku, (4) budaya, (5) selera risiko dan (6) tujuan utama. Keenam aspek tersebut selanjutnya dapat dijadikan pertimbangan dalam mendesain kebijakan GRC.
Memahami aspek utama dalam penetapan kebijakan GRC tersebut, perlu didukung oleh integrasi dan penyelarasan keenam aspek tersebut. Indikator keefektifan kebijakan GRC adalah terbentuknya budaya sadar, komitmen dan kepedulian penerapan GRC.
Leave A Comment